BIJAK MINTA PENGEMBANGAN GUSUNG DITINGKATKAN
PENAJAM– DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara meminta pengembangan wisata bahari Pulau Gusung terus ditingkatkan menyambut perpindahan Ibukota Negara (IKN) ke wilayah ini. Mengingat kawasan gusung yang berada di wilayah perairan pantai Tanjung Jumlai dapat menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah jika dikelola dengan profesional.
“Pulau gusung ini merupakan salah satu potensi wisata yang sangat menarik di PPU. Apalagi jika wilayah ini kita kelola dengan baik, tentu akan lebih menarik untuk dikunjungi,“ ujar Anggota DPRD Kabupaten PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani, beberapa hari yang lalu.
Saat ini kata Bijak, pihaknya rutin menggelar latihan menyelam (Scuba Diving) bersama BPBD dan Dinas Pariwisata untuk melihat secara langsung keindahan bawah laut Pulau Gusung. Apalagi saat ombak tenang dan cuaca mendukung, tingkat kejernihan air (visibility) di sekitar pulau tersebut cukup bagus bagi para penyelam asal PPU dan sekitarnya yang mencari spot selam terdekat.
“Kami terus berkoordinasi dengan OPD terkait dalam upaya pengembangan wisata gusung ini. Karena jaraknya cukup dekat dan mudah dicapai. Kita juga ingin menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap laut,” tuturnya lagi.
Berdasarkan informasi yang ada saat ini, menurut Bijak, di sekitar pulau gusung tersebut masih memiliki biota laut yang sangat baik dan terjaga. Areal Terumbu Karang (Coral Reef) berada di sekeliling gugusan pasir juga cukup beragam. Sehingga keindahan bawah laut yang terkandung di dalamnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai spot diving.
“Kami yang tergabung dalam PPU Diving Community cukup sering menyelam kesana. Apalagi saat kondisi cuaca mendukung kami turun. Yang ikut cukup beragam, dari unsur pemerintah, polisi sampai politisi pun ikut diving di gusung,” lanjutnya.
Pihaknya, menurut Bijak, juga turut mempromosikan keberadaan wisata bahari Pulau Gusung kepada perusahaan yang ada beroperasi di Kabupaten PPU. Termasuk melibatkan mereka dalam kegiatan pelestarian terumbu karang agar kawasan ini bisa dinikmati generasi berikutnya.
“Harapannya suatu saat ada investor yang berminat mengelola kawasan tersebut secara profesional. Karena tidak lama lagi IKN akan hadir. Tentu ada yang mencari lokasi wisata terdekat untuk berlibur dan mengisi waktu luangnya,” tambahnya.
Berdasarkan pengamatan di Pulau Gusung, ditemukan 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Dari beberapa jenis ikan itu, terdapat ikan dengan nilai ekonomis tinggi dan dapat dibudidayakan untuk memperkuat ekonomi masyarakat setempat. Seperti ikan baronang, kerapu dan kakap. Ada juga ikan Napoleon yang merupakan salah satu jenis ikan langka dan dilindungi. Menariknya, sekitar 80 persen karang yang ada adalah karang hidup yang jarang ditemui. (ADVETORIAL)