Tertibkan Pasar Pandansari, Pemkot Harus Tegas
BALIKPAPAN – Suasana Pasar Pandansari Balikpapan Barat hingga kini belum juga harmonis, khususnya antara pedagang dan aturan yang diterapkan pemerintah kota. Beberapa kali ditertibkan, Pedagang Kaki Lima (PKL) tetap membandel, berjualan di Kawasan fasilitas dan jalan umum.
Melihat kondisi ini, anggota DPRD Kota Balikpapan H. Kamaruddin menilai bahwa, perlu adanya ketegasan dari Pemkot Balikpapan, sebab jika tidak ditegasi, maka persoalan yang terjadi akan berlarut-larut, bahkan akan semakin lebih parah dan sulit untuk diselesaikan.
“Sudah puluhan tahun begitu, ya ini harus ada penegasan, supaya Kawasan Pasar Pandansari lebih bersih, nyaman dan tertib, tidak kumuh,” ungkap Kamaruddin usai menghadiri rapat Paripurna di Gedung DPRD, Jumat (27/8/2021).
Pemkot Balikpapan, lanjutnya, saat ini masih berupaya untuk melakukan pendekatan secara persuasif, kekeluargaan dan santun dalam menyampaikan sosialisasi aturan yang ada, dalam rangka penertiban Kawasan pasar tersebut.
“Tapi, perlu juga ketegasan, supaya masyarakat sadar aturan, dan lebih taat. Kalau cumin imbauan atau razia penertiban terus dilakukan, ya akan terus berulang seperti main petak umpet, kucing-kucingan, ada razia kabur, selesai razia Kembali berjualan di tempat yang dilarang, nah ini kan yang harus dirubah, tegas,” kata Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, tujuan dibangunnya Pasar Pandansari tentu untuk memberikan akses kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli dengan tidak mengabaikan factor keamanan, kenyamanan dan kebersihan.
“Nah, fakta yang masih terjadi sampai hari ini jauh berbeda, ruko tertutup oleh PKL, kumuh, jorok dan tidak nyaman. Ya memang diakui, PKL ini juga masyarakat golongan menengah ke bawah, mencari nafkah. Tapi ya mesti harus sadar dan taat terhadap aturan yang ada, jangan asal mau sendiri,” kata Kamaruddin menilai.
Terakhir, Kamaruddin kembali mengingatkan Pemkot Balikpapan agar mengambil Langkah tegas dalam menangani persoalan yang terjadi di Pasar Pandansari dan tetap mengedepankan rasa kemanusian, upaya pembinaan serta pendekatan secara persuasive dan humanis. (adv)