PPU – Lomba Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diadakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke–21 Kabupaten PPU, di Bundaran Islamic Center Kabupaten PPU, Kamis (09/03). Dihadiri Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Satriyani Sirajuddin Hamdam, Plt Kepala Disdikpora Kabupaten PPU, Daman, dan Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Durajat.
“Semoga kegiatan Porseni PAUD ini memberikan motivasi kepada seluruh Bunda PAUD (Pendidik) lainnya untuk lebih mengoptimalisasikan peran dan tugasnya,” ucap Satriyani.
Lomba ini diikuti oleh seluruh PAUD yang berasal dari Lembaga KB, Satuan PAUD Sejenis (SPS) dan Taman Kanak-kanak yang ada di Kabupaten PPU. Kegiatan ini melalui tahapan seleksi di tiap kecamatan, dan untuk lomba di tingkat Kabupaten adalah yang juara I, II, III dari setiap jenis lomba.
Selain itu juga ada lomba puisi, menggambar, senam ceria, dan tari kreasi daerah. Jumlah peserta lomba Porseni PAUD tingkat Kabupaten PPU Tahun 2023 dari 4 Kecamatan sebanyak 228 anak.
Terdiri dari Lomba Puisi 24 anak, Lomba Menggambar 24 anak, Lomba Senam Ceria 120 anak dan Lomba Tari Kreasi Daerah 120 anak. Kegiatan ini tak lain untuk mensukseskan Kabupaten PPU menjadi Kabupaten yang memiliki layanan PAUD yang berkualitas.
“PAUD memiliki peran penting dalam Pembentukan karakter anak; seperti kedisiplinan, kejujuran, etos kerja dan spiritual,” tegasnya.
Kemudian ia berpesan pada para orang tua dan bunda PAUD untuk dapat selalau memberikan dukungan serius terhadap peserta didik sejak dini. Sebab hal itu merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap geenrasi muda penerus pembangunan daerah.
“Peran Bunda PAUD, Pendidik dan Orang Tua sangat penting dalam proses penanaman karakter unggul dalam proses Pendidikan anak usia dini. Untuk menumbuhkan karakter unggul pada anak, perlu diajarkan menjalankan nilai-nilai tertentu, seperti dapat dipercaya, adil, bertanggung jawab, peduli dan saling menghargai perbedaan,” tutup Satriyani. (ADV)