PPU – Wakil Ketua I DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin menyoroti rencana pembangunan anjungan Pelabuhan Speedboat dan Klotok Penajam yang tak kunjung direalisasikan.
Padahal, Penjabat (Pj) PPU, Makmur Marbun telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proyek revitalisasi Pelabuhan Speedboat dan Klotok di pesisir Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam pada Maret 2024 lalu.
Namun, sampai sekarang belum ada terlihat pengerjaan proyek pembangunan anjungan pelabuhan tersebut.
“Peletakan batu pertama sudah dilakukan sebagai langkah awal pengerjaan proyek revitalisasi pelabuhan. Tetapi, fakta di lapangan sampai sekarang belum ada tidakanjutnya atau belum dikerjakan,” kata Raup Muin, Rabu (19/6/2024).
Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran revitalisasi Pelabuhan Speedboat dan Klotok Penajam di APBD 2024 sebesar Rp15 miliar. Raup Muin menekankan, DPRD PPU mendukung penuh rencana Pemkab PPU untuk membenahi gerbang terdepan Kabupaten PPU tersebut.
Pelabuhan Speedboat dan Klotok merupakan akses penyeberangan antara PPU dengan Balikpapan memang perlu dibenahi. Sebab, pelabuhan ini merupakan wajah bagi Benuo Taka.
“Dengan adanya IKN (Ibu Kota Nusantara), Pelabuhan Speedboat dan klotok sebagai wajah kabupaten memang perlu dilakukan perbaikan agar terlihat lebih menarik dan modern,” terangnya.
Raup Muin menekankan, meskipun Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan antara PPU dengan Balikpapan telah terkoneksi nantinya, Pelabuhan Speedboat dan Klotok Penajam tetap menjadi pilihan sebagian masyarakat Benuo Taka yang hendak menyeberang ke Balikpapan.
Warga yang berada di Kelurahan Penajam, Gunung Seteleng, Nenang, Nipah-Nipah, Sungai Parit hingga Kelurahan Petung tetap memilih penyebrangan melalui Pelabuhan Speedboat dan Klotok serta Pelabuhan Feri Penajam dibandingkan melalui Jembatan Pulau Balang. Sebab, jarak ke Pulau Balang dinilai terlalu jauh.
“Pelabuhan ini akan menjadi alternatif bagi warga PPU yang ingin ke Balikpapan,” pungkasnya. (Adv)
