Jalan Tani Berperan Penting dalam Distribusi Tanaman Pangan, Tapi Kurang Dapat Perhatian Pemerintah
KUTIM – Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu aspek penting pendukung terciptanya kemajuan ekonomi daerah. Salah satu yang paling minim perhatian di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) saat ini, yakni infrastruktur jalan tani yang menjadi nadi penghubung perekonomian dari bidang pertanian.
Hal itu disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim David Rante. Dia mengatakan, pemerintah harus mempercepat pembangunan tersebut. “Jalan menuju sentra-sentra produksi tanaman pangan harus jadi priorita saat ini,” tegasnya.
Menurutnya, jalan tani akan menentukan kelancaran distribusi tanaman pangan seperti padi hingga ke tangan konsumen dalam bentuk beras. “Seperti halnya di Kecamatan Kaubun, yang merupakan sentra produksi padi. Petani di sana mengeluhkan jalan yang menjadi akses dalam mengangkut hasil panen mereka,” ungkapnya.
Hal tersebut tentu menjadi sangat perlu diperhatikan oleh Pemkab Kutim. Mengingat kabupaten ini akan menjadi salah satu daerah penyanggah keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Makanya sektor pertanian harus didukung semaksimal mungkin. Sehingga memberikan efek positif terhadap kemajuan sektor pertanian,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia berharap Pemkab Kutim dapat memaksimalkan alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya.
“Terutama terkait jalan tani. Sehingga proses distribusi hasil panen dapat berjalan dengan baik. Para petani senang, biaya angkut menjadi lebih murah. Kesejahteraan pun berpeluang dapat dirasakan para petani. Sehingga mereka semakin bersemangat lagi,” pungkasnya.