Pertamina Bangun PLTS Atap Terbesar di Kilang Balikpapan, Dukung Target Net Zero Emission
BALIKPAPAN-24 Oktober 2024. Pertamina Group melalui sinergi antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 2,5 MWp di Kilang Balikpapan. Proyek ini akan menjadikan PLTS atap tersebut sebagai yang terbesar di lingkungan operasi Pertamina, sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi bersih dan penurunan emisi karbon.
Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata dalam mendukung komitmen Pertamina terhadap energi baru terbarukan. “Saya sangat mengapresiasi dan antusias dengan kolaborasi strategis ini. Ini bukan kolaborasi pertama kami dengan Kilang Pertamina Internasional dalam proyek pemanfaatan PLTS di area kilang. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya penurunan emisi di area operasi Pertamina. PLTS di Kilang Balikpapan ini akan menjadi yang terbesar dengan kapasitas tertinggi di Pertamina,” ujarnya dalam acara construction commencement ceremony PLTS tersebut.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, Didik Bahagia, menggarisbawahi bahwa pembangunan PLTS ini merupakan kontribusi signifikan bagi pemanfaatan energi baru terbarukan. “Seremoni ini menjadi milestone istimewa dalam komitmen Pertamina menuju Net Zero Emission 2060. Jika proyek ini berhasil, total kapasitas PLTS di seluruh kilang KPI dari Dumai hingga Balikpapan akan mencapai 12,37 MWp,” jelasnya.
PLTS atap ini akan dipasang di beberapa fasilitas utama Kilang Balikpapan, termasuk gedung HSSE, warehouse, dan workshop. Pemasangan PLTS tersebut diperkirakan dapat menurunkan emisi sebesar 2.736 ton setara CO2 per tahun, yang sekaligus menjadikannya sebagai bagian penting dari target Pertamina dalam mendukung lingkungan yang lebih hijau. Saat ini, PLTS yang sudah beroperasi di empat area kilang – Dumai, Balongan, Cilacap, dan Plaju – memiliki kapasitas total 9,87 MWp. Dengan tambahan PLTS di Balikpapan, total kapasitas terpasang PLTS di seluruh kilang KPI mencapai 12,37 MWp, dengan potensi penurunan emisi hingga 12.722 ton setara CO2 per tahun.
Didik juga mengapresiasi capaian KPI dalam aspek operasional dan optimisasi biaya yang menunjukkan hasil yang sangat baik. “Kinerja operasional dan efisiensi biaya saat ini berada dalam kondisi optimal. Proses ini adalah hasil kerja keras kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Didik berharap bahwa kolaborasi antara KPI dan Pertamina NRE tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga memastikan operasional KPI tetap berjalan optimal. “Program Revamp telah selesai, mari kita pastikan operasional tetap stabil agar tahun depan RFCC bisa meningkatkan kapasitas. Semoga kerja sama dengan PNRE, seperti proyek PLTS ini, menjadi kontribusi nyata yang membawa manfaat besar bagi perusahaan,” tutup Didik.
Pembangunan PLTS di Kilang Balikpapan ini sekaligus menjadi simbol semangat Pertamina dalam menghadapi tantangan transisi energi dan pengurangan emisi karbon.