Zainal Arifin Ajak Warga PPU Waspada Banjir dan Longsor di Musim Penghujan
Penajam Paser Utara – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi pada akhir 2024 hingga awal 2025. Apel yang berlangsung di halaman Kantor Sekretariat Kabupaten PPU pada Rabu (13/11/2024) ini melibatkan lintas sektor, termasuk unsur TNI, Polri, BPBD Provinsi Kalimantan Timur, BMKG Balikpapan, KPHP Telake, Manggala Agni, Tagana, serta mitra terkait lainnya.
Apel dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU, Zainal Arifin, yang menegaskan pentingnya kesiapan terencana dan terkoordinasi dalam membangun Kabupaten Tangguh Bencana. “Keterlibatan seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting. Kesiapan personel dan peralatan harus dipastikan memadai,” tegasnya.
Zainal mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin puting beliung. Menurutnya, meski sering sulit diprediksi, dampak bencana ini bisa sangat merusak, mengancam keselamatan jiwa, serta menimbulkan kerugian besar.
“Perubahan iklim global semakin memengaruhi pola cuaca, meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana. Kita harus beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini,” ujarnya.Pj Bupati juga menekankan pentingnya penguatan sistem peringatan dini dengan memanfaatkan teknologi dan data cuaca yang akurat. Informasi cepat dan tepat, menurut Zainal, akan membantu masyarakat mengambil langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana.
“Penguatan sistem peringatan dini adalah kunci. Dengan informasi yang akurat, kita bisa memitigasi risiko secara lebih efektif,” tambahnya.
Zainal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu siap siaga dan bersinergi dalam upaya penanggulangan dan pencegahan bencana. “Jangan menunggu bencana datang. Persiapkan diri, keluarga, dan komunitas kita agar lebih tangguh menghadapi berbagai kemungkinan,” tutupnya.
Apel ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Dengan kesiapan yang matang, Kabupaten PPU optimistis dapat meminimalkan dampak bencana, menjaga keselamatan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan pembangunan daerah. (Advetorial)